RSS

Kamis, 12 Mei 2011

Everyday Is A Lesson


Cerita ini seharusnya diposting kemarin. Berhubung inet mati, jadi baru saya post malam ini :)


Sebenarnya setiap hari itu penuh dengan pelajaran yang bermanfaat bagi kita. Hanya saja, itu kembali ke diri sendiri lagi. Apakah kita mau belajar dari hari itu, atau kita hanya akan mengacuhkannya dan tidak mengambil makna dari semua kejadian yang ada. Banyak cara untuk dapat menyadari makna dari semua peristiwa yang menimpa kita. Di sisi lain, mudah sekali untuk melupakan itu semua dan melakukan hal yang bodoh lagi, dan berulang-ulang.

Mungkin kita bisa mengaitkannya dengan aktivitas rohani kita. Bagi Kristiani, mungkin mereka terbiasa dengan renungan, baik itu renungan pagi dan malam, kemudian mengakhirinya dengan membaca Alkitab. Bagi saya, yang beragama Buddha, saya mencoba melakukan renungan dengan bermeditasi dan membaca sutta. Oh, ya, meditasi adalah sesuatu yang universal, setiap orang, apapun agamanya, diperkenankan untuk meditasi. Jadi, jangan terpaku pada labelling.

Bila saya renungkan, hari ini sangatlah berarti. Berarti karena memberikan pelajaran baru bagi saya. Bisa dibilang, saya tidak terlalu menyukai hari ini. Namun, saya sungguh senang karena bisa mendapatkan hikmah, walaupun orang lain mungkin menganggap remeh. Pertama, UTS PBE-TV (Penulisan Berita Elektronik Televisi) saya sangat jelek... 42! Jelek banget, kan? Saya kemudian mencoba merenungkan hal ini.

Penyebabnya ada 2. Pertama, saya tidak realistis dalam melakukan manajemen waktu. Saya merasa bisa membagi 14 jam untuk mengerjakan buletin, les, nonton film, dan belajar untuk UTS. Ternyata, setelah pulang les, saya kecapean... Lalu saya tidur, dan kebablasan sampai pagi. Alhasil, saya hanya belajar sekilas. Kedua, saya terlalu meremehkan sesuatu. Saya merasa membaca sebentar istilah dalam program televisi, saya akan bisa menghadapi UTS dengan baik. Penyakit meremehkan sesuatu semakin parah akhir-akhir ini. Meremehkan segala hal yang sudah menjadi tanggung jawab saya, seperti les, kuliah, serta organisasi. Hari ini saya belajar bahwa hal kecil yang menjadi tanggung jawab tidaklah pantas diremehkan.

Selanjutnya, masalah sosial. Saya merasa sudah melakukan kesalahan dengan kesal kepada teman saya, padahal dia tidak salah kepada saya. Mengapa saya kesal? Tak jelas apa sebabnya. Sebenarnya ini hanyalah masalah mood saya yang labil karena siklus menstruasi. Tidak adil kan teman saya yang tak bersalah diperlakukan seperti itu? Walaupun sebenarnya dia tidak tahu saya kesal tanpa sebab terhadap dirinya. Manusia (baca: saya) memang aneh. Setelah saya renungkan, saya ini memang sangat moody dan mudah terpengaruh. Penyakit ini harus dikikis perlahan-lahan supaya tidak menciptakan musuh di kemudian hari. Hahahahaha.

Nah, yang terakhir.... Sebenarnya ini sangat memalukan sih, karena menunjukkan betapa negatifnya pikiran saya. Hmmm... cerita ga ya? Mungkin ini bisa menjadi pelajaran bagi yang lain juga, jadi saya akan cerita. Pikiran negatif ini muncul karena daleman. Ya, daleman. Jadi, ceritanya, baru-baru ini saya kehilangan daleman terus. Di kosan serta di laundry hilang terus. Jadilah saya sangat berhati-hati dalam menjemur daleman. Hahahahhaa... Akhirnya saya membeli daleman baru. Eh, pas baru aja dicuci, ternyata hilang hari ini.

Muncullah pikiran negatif kalau daleman saya itu ada yang ambil. Karena ini sudah kedua kalinya. Bahkan sudah ketiga kalinya kalau menghitung yang di tukang laundry. Padahal saya juga mikir sih, “Emangnya BH gue ada yang muat ye?” Hahahahhaaha... Udah kesel, bete, dan yakin banget ada yang sengaja ambil. Ternyata................................... daleman saya itu memang ada yang ambil..... Tapi, ga sengaja, alias kebawa sama anak kosan lain.. Yaaah, begitulah, saya nyesel banget udah mikir yang nggak-nggak... Tapi biarlah ini semua menjadi pelajaran bagi saya, atau bagi kamu yang lagi baca ini (kalau ada yang baca). Hehehehe.

Intinya sih, cuman mau sharing, kalau renungan singkat sehari-hari itu penting banget, karena mengingatkan kita atas apa yang sudah terjadi hari ini dan pelajaran apa yang bisa kita ambil sesudahnya. Selamat renungan!

4 komentar:

Claude C Kenni mengatakan...

yeah, bagusnya sih, tiap hari sebelum tidur, kita berkontemplasi atas kejadian yg kita alami hari ini...syukuri, maka semua akan indah pada waktunya ;)

Haney mengatakan...

aiiihhh uda dibaca aja... thankiiie.... iyaaa.. btw thanks uda nambah kosa kata baru ---> kontemplasi ;D

Alex mengatakan...

Renungan tiap hari buat kita makin bijaksana dari hari ke hari...^^

Haney mengatakan...

ya... tp perlu niat yg besar untuk renungan di saat sedamg sibuk2nya,,

Posting Komentar