RSS

Minggu, 22 Mei 2011

Dua Orang Bodoh di Antara Orang Baik Hati

Udah cocok banget yah jadi wartawan olahraga :D


Hari Kamis (19/5) kemarin, gw dan teman gw yang bernama beken OMG! alias Olivia Mayer Gaol pergi getting (liputan) ke GOR KONI yang berada di Jalan Jakarta, Bandung. Aneh yah, di Bandung tapi namanya Jalan Jakarta! Bikin rancu aja dehhhh... Kami ke sana karena kami mendapat tugas untuk membuat berita olahraga.

Kebetulan, seorang teman memberitahukan kami bahwa di GOR KONI sedang ada pertandingan olahraga. Ya, gw sendiri sih menangkap maksud teman gw itu adalah... Sedang ada berbagai pertandingan di GOR KONI. Ternyata.... saat kami ke sa
na.... Yang dipertandingkan adalah.... TARUNG DERAJAT. Hanya pertandingan Tarung Derajat. Titik.

What the hell is Tarung Derajat??? Sumpah, baru sekali itu tau ada olahraga namanya Tarung Derajat! Kebagian desk olahraga aja udah penderitaan bagi gw, ditambah lagi gw nggak ngerti apa yang pengen gw liput! Mau nanya sama Olip pun perc
uma, karena dia juga nggak ngerti.

Inisiatif pertama.... kami bertanya pada tukang parkir. Dari tukang parkir kami tahu kalau Tarung Derajat itu semacam tinju. Kami lalu masuk
ke stadion. Udah banyak banget orang-orang di ruangan itu. Kebanyakan sih pemain, dilihat dari seragam olahraganya yang agak mirip Tae Kwon Do.

Tiba-tiba Olip menyenggol gw. "Han, kita duduk situ aja. Itu kayaknya wartawan deh. Kita deketin aja," ujarnya sambil menunjuk seorang bapak-bapak. Yaaa, penampilannya agak mirip wartawan sih. Tahu kan? Pake ransel, bawa kamera, pake jaket kulit, dan sibuk dengan handphonenya. Stereotipe wartawan kan begitu ya...

Kami pun duduk di sebelah bapak-bapak itu. Kami lalu be
rinisiatif bertanya tentang olahraga Tarung Derajat. Si bapak ini akhirnya sedikit menjelaskan kalau Tarung Derajat adalah sejenis olahraga bela diri yang diciptakan oleh Aa Boxer. Pantes aja banyak banget banner bertuliskan Aa Boxer. Kami kira itu merek celana boxer yang jadi sponsor pertandingan ini. Ternyata... itu nama pencetus Tarung Derajat. Satu hal lagi, ternyata bapak ini bukan wartawan. Dia hanya penonton biasa. Namanya Asep. Nggak boleh terlalu percaya sama stereotipe yaaa teman-teman....

Norakkkkkk

Semakin kami menonton pertandingan ini kami semakin bingung. Bingung nulisnya gimana kalau pakai angle (sudut pandang) jalannya pertandingan. Jadi, kami harus cari angle lain yang bisa kami jelaskan dengan baik. Eh, tiba-tiba Pak Asep ngomong sama kita kalau hari itu akan ada pembukaan dari Walikota Bandung Dada Rosada dan Aa Boxer. Waaahh kesempatan banget nih bisa wawancara Dada Rosada.

Setelah Dada Rosada dan Aa Boxer tiba, banyak wartawan yang bermunculan. Kali ini yakin banget itu wartawan. Soalnya bawa-bawa kamera gedeee... Bajunya juga ada nama TV nya. Nggak salah lagi ini mah. Kami akhirnya nyamperin salah satu wartawan. Namanya Ferry, wartawan STV Bandung (TV-nya Kompas). Udah deh kita tanya-tanya aja sama dia. Sebelumnya gw uda sempet chatting BBM juga dengan teman gw tentang Tarung Derajat. Dari dia, gw tahu kalau isu kalau Tarung Derajat akan tampil di Sea Games. Menurut gw itu suatu isu yang bisa dijadikan berita.

Olip dan teman kerjanya di masa depan :p

Ternyata Kang Ferry juga mau menanyakan tentang hal itu. Yaudah pas banget kan.. Saat wawancara berlangsung, ada isu-isu lain yang ditambahkan para wartawan. Misalnya mereka menanyakan tentang pembentukan Persib 1933 dan pembangunan sarana olahraga Gedebage yang tak kunjung selesai. Untung banget deh kita bareng wartawan, karena kami nggak tahu isu itu.

Kang Ferry ini orangnya lumayan supel. Dia ngenalin kita juga sama wartawan olahraga lainnya, seperti dari Galaumedia (eh, maksudnya Galamedia) dan Radar Bandung. Ada juga sih dari TVRI. Akhirnya kami ngerumpi aja deh sama wartawan-wartawan. Ternyata yaaa... wartawan tuh iseng banget. Narsis juga. Mungkin wartawan olahraga rata-rata begitu ya... Soalnya, denger cerita dari temen-temen lain, kalau wartawan Hukum dan Kriminal agak nyebelin dan sombong.

Gw kemudian penasaran sama kamera gede Kang Ferry. Yaudah deehh gw pinjem aja. Baiknya Kang Ferry, gw dipinjemin buat megang kamera gedenya. Norak ya emang, bodo amat dah.. Teryata kameranya nggak berat. Udah terlanjur pegang, yaudah deh foto sekalian. Akhirnya gw dan Olip foto-foto dengan noraknya. Hehehehehe... Maklum yah...

Akhirnya setelah capek, kami pun pulang dan dapat menulis berita olahraga dengan baik. Dari yang awalnya nggak ngerti apa-apa, nggak paham sama sekali. Berkat bertanya dengan orang yang tepat serta dibantu orang baik hati, kerjaan kami pun beres. Ahh, beruntungnya diriku... *mata berkaca-kaca.

Begitulah, sebuah cerita pengalaman gw getting. Berbahagialah orang bodoh yang bertemu orang-orang baik hati. Maka dari itu, bila Anda merasa bodoh, berdoalah Anda bisa bertemu dengan orang-orang yang baik hati :)



0 komentar:

Posting Komentar