RSS

Minggu, 22 Mei 2011

Wise Words From Dalai Lama


Kebahagiaan tidak terjadi begitu saja. Itu muncul dari hasil perbuatan kita.

Jika mampu, tolong & bantulah orang lain. Jika tidak, setidaknya jangan mencelakan orang lain.

Jika kamu ingin orang lain bahagia, praktikkan welas asih. Jika kamu sendiri mau bahagia, praktikkan welas asih.

Agama saya sangat sederhana. Agama saya adalah kebajikan.

Ingat!! Tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, ka
dang-kadang adalah sebuah berkah.

Kekuasaan utama mesti tidak mengutamakan alasan dan analisa kritis individu itu sendiri saja.

Kita bisa hidup tanpa agama dan meditasi, tetapi kita tidak bisa hidup tanpa kasih sayang sesama manusia.

Berbuat baiklah jika memungkinkan. Sebenarnya, itu selalu mungkin.

Jika kamu takut akan rasa sakit atau penderitaan, kamu seharusnya cari cara, apa yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya. Jika kamu bisa, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jika kamu tidak bisa berbuat banyak, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan juga.

Jika kamu tidak mencintai dirimu sendiri, kamu tidak akan bisa mencintai orang lain. Kamu tidak akan mampu. Jika kamu tidak punya welas asih terhadap dirimu sendiri, maka kamu tidak akan bisa mengembangkan welas asih terhadap orang lain.

Potensi seluruh manusia adalah sama. Perasaan kamu yang bilang "Aku tidak berharga" adalah salah. Kamu menipu dirimu sendiri. Kita semua memiliki kekuatan dalam batin kita, jadi apa yang kurang? Jika kamu punya tekad, kamu dapat mengubah apapun. Kamu adalah guru bagi dirimu sendiri.

Kita mesti menyadari, penderitaan satu orang atau satu bangsa adalah penderitaan bagi seluruh umat manusia. Kebahagiaan satu orang atau satu bangsa adalah kebahagiaan bagi seluruh umat manusia.

Melalui kekerasan, kamu mungkin "mengatasi" masalah. Namun, kamu telah "menanam" benih kemunculan masalah-masalah baru.

Sebagaimana kita bisa hidup di zaman sekarang, maka kita mesti juga memikirkan generasi mendatang. Sebuah lingkungan yang bersih dan sehat adalah layaknya seperti sebuah hak asasi. Merupakan tanggung jawab kita kepada generasi penerus untuk menjaga bumi, melestarikan lingkungan.

Menaklukkan diri sendiri adalah lebih baik daripada menaklukkan ribuan musuh dalam peperangan.

Ada sebuah istilah di Tibet, "Musibah seharusnya dimanfaatkan menjadi sumber kekuatan." Tidak peduli seberapa kesulitan yang kita alami, betapa menyakitkan keadaan tersebut, jika kita sampai kehilangan harapan, maka itu benar-benar merupakan musibah.

Makhluk apapun yang berdiam di bumi, apakah manusia atau hewan, masing-masing memiliki peran, masing-masing dengan jalannya sendiri, untuk memperindah dan memperkaya dunia ini.

Sebuah sendok tidak dapat merasakan nikmatnya makanan. Sebagaimana orang bodoh yang tidak mengerti kebijaksanaan seseorang, walaupun dia bergaul dengan yang suci.

Dalam memperjuangkan kebebasan, kebenaran adalah satu-satunya senjata / pergaulan.
Sumber: Sinar Padumuttara. edisi 010

Bagian yang saya bold adalah bagian yang menjadi favorit saya. Andai semua manusia di bumi ini mempunyai pemikiran seperti itu. Pasti bumi ini akan damai dan tidak akan ada perang yang mengatasnamakan agama :)

0 komentar:

Posting Komentar